Ospek seumur hidup

Mungkin itulah yang di rasakan manusia hitam ini ketika mengetahui bahwa sang istri tercinta hamil, tapi kenapa ospek? masa hamil dan punya anak akan merupakan ospek seumur hidup? kalo memang iya tentunya akan sangat sedikit anak-anak yang ada di dunia ini.

Terus terang gw pertama-tama gak setujun dengan sebutan ini, tapi kalau di pikir2 lagi bukan ospek kata yang tepat, tapi ujian :). Kenapa ujian? karena kita para calon orang tua dipercaya untuk menghidupi keturunan kita dengan segala daya upaya tanpa kenal lelah.

Dan seperti tulisan pakar security indonesia, bahwa kehamilan itu adalah Barokah dan Amanah. Kurang lebih adalah kebaikan untuk kita para calon orang tua atas titipan dari Alloh SWT untuk membesarkan keturunan kita agar menjadi manusia yang soleh/solehah berguna bagi bangsa dan negara.

Lalu kapan ujian itu selesai dan bagaimana kita tau hasilnya? well terus terang ujian itu tidak akan pernah selesai sama seperti hidup kita ini yang akan terus berlanjut setiap hari sampai malaikat atas izin Alloh SWT mengambil nyawa kita. Saat inilah ujian kita sebagai orang tua itu selesai.

Hasilnya gimana? hasilnya sebagian sudah bisa kita lihat selama kita masih hidup, bagaimana anak itu bersikap, berperilaku terhadap orang tua, dirinya sendiri dan kehidupan.

Mempunyai anak adalah suatu anugrah yang harus dijaga, kita yang menunggu selama 2 tahun sangat bersyukur akhirnya bisa dipercaya untuk menunggu hadirnya sang anak dan kita masih merasa harus mempersiapkan banyak hal untuk anak kita. Mental dan materil sedang disiapkan dari sekarang, saat kita tahu bahwa istri positif hamil.

Sekian

ps: Selamat buat herry dan dody atas kehamilannya, kayaknya ada yang salah deh:)
ps: Silahkan cek baby.andriani.web.id untuk melihat perkembangan calon bayi kita

7 thoughts on “Ospek seumur hidup”

  1. Selamat ! makan-makan ! ™

    Tips untuk menikmati perubahan besar ini : ubah paradigma kesenangan Anda.

    Kalau dulu mungkin definisi fun adalah dugem / nongkrong / going out / coding all day all night / dll.

    Setelah mempunyai anak, definisi fun perlu diganti menjadi : segala sesuatu yang melibatkan anak.

    Mengganti popok = fun, kita jadi ingat waktu kita kecil dulu, hihihi kita juga eek di celana seperti begitu ya.

    Memandikan anak = fun, bisa sambil main air, mengajari dia membuat gelembung sabun, melihat dia bisa sikat gigi sendiri untuk pertama kalinya, dst.

    Menyuapi anak = fun; kita lihat bagaimana dia tumbuh menjadi sehat dan kuat berkat makanan yang kita suapi, kita ajak dia bermain dengan makanannya, buat kontes makan antara anak-anak (hayo siapa yang selesai duluan makannya dapat permen!), dst.

    Momong anak = fun; kita ajari dia bicara, berjalan. Kita ajari dia membaca. Setelah bisa bicara, anak kita menjadi kawan akrab kita. Dia curhat ke kita, dan kita curhat ke dia. Dia tunjukkan buku favoritnya. Kita bacakan buku favorit kita ke dia. dst.

    Kalau kita bisa merubah paradigma fun kita seperti ini, maka hari-hari setelah kelahiran anak akan menjadi hari-hari yang paling membahagiakan dalam kehidupan kita.

    Dan setelah dewasa maka anak kita juga akan jadi bisa menikmati hari-harinya bersama anak2 mereka.

    Enjoy !

    Reply
  2. katanya anak bikin kuatir orang tua selalu…istri mo lairan, bapaknya stress, kuatir anaknya gak selamat lahir, atau lahir gak lengkap…smua-muanya deh dikuatirin, pas dah lahir…lega dikit…merupakan awal ujian terus

    Reply

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.