Tabungan itu
15 lembar uang dua ribu dan 1 lembar uang 5 ribu gw gunakan untuk membayar ongkos taksi, artinya gw harus segera menemui mesin ajaib yang bisa mengeluarkan uang alias ATM, alias Automatic Teller Machine alias Anjungan Tunai Mandiri (kenapa sih jadi ini bahasa indonesia ATM, karena ketika gw baca anjungan maka yang gw bayangkan adalah anjugan minyak lepas pantai yang berada ditengah2 lautan itu)
Jadi terdamparlah gw di antrian ATM bank yang merupakan gabungan bank-bank besar, yang dulu gw beli sahamnya dengan harga Rp. 700 dan sekarang harga saham bank itu sudah Rp. 6900. Tapi sayang gw jual saham itu waktu diharga 1500 
Nah didepan gw ada bapak-bapak setengah botak, iya setengah botak karena jidatnya sudah mulai botak sehingga jidatnya semakin bersinar dengan mencolok, berpakaian celana jeans, baju kotak-kotak. Dia sedang melakukan transaksi di ATM itu dan gw menunggu dengan manis menunggu giliran agar gw bisa menggunakan ATM itu.
Bapak setengah botak itu selesai dan meninggalka atm, dilayar ATM terpampang tulisan