Pesta Rakyat konser Dewa 19

Tulisan tentang pergi, selama, pulang dari konser Dewa 19 di JIS 4 Feb 2023

Perjalanan Ke JIS

Dari awal perjalanan ke Jakarta International Stadium, sudah mulai memikirkan akan memarkirkan kendaraan di mana, kantung-kantung parkir yang disediakan antara lain JIExpo, RS sulianti saroso, terpantau sudah ramai. Memasuki daerah Sunter untuk mencoba mencari tempat yang diperkirakan akan tetap buka sampai malam, bahkan kalau bisa 24 jam. Terlihat logo M berwarna kuning dan angka 24 serta tulisan jam, langsung belok dan parkir saja di sana. Di seberang jalan terlihat mobil-mobil dan bis-bis yang terhenti karena macetnya jalanan menuju JIS, setelah ke toilet restoran fast food tersebut dan menitipkan mobil kepada tukang parkir sambil menyerahkan selembar uang coklat, saya dan istri mulai mencari ojol.

Pemesanan ojol menggunakan aplikasi mendapatkan pengemudi yang cukup jauh dari tempat kami berada, ojol pertama menyanggupi untuk mengantarkan, sedangkan ojol kedua langsung menolak begitu tahu tujuan kami. Iya jalan-jalan yang menuju JIS yang berisi mobil dan bis sudah tidak bergerak lagi. Saya melihat ojol sedang duduk santai dan langsung menghapiri, apakah mau mengantar, dia bilang “wah macet sekali pak” setelah pembicaraan yang alot, akhirnya dia menyetujui mengantar dan tidak menggunakan aplikasi, karena harga wajar akhirnya saya setuju

Kedua ojol sudah datang dan mereka mengantarkan kami melalui jalan kecil di perumahan daerah sunter, beberapa melewati gang kecil dan pasar, iya pasar basah yang jualan macam-macam kebutuhan sehari-hari. Setelah melewati gang-gang akhirnya muncul di ujung jalan depan JIS, kami turun dan langsung bergabung dengan kerumunan orang-orang yang mau masuk ke JIS

Gang yang kami lewati menuju JIS
Kerumunan dipintu masuk JIS

Masuk ke JIS

Setelah turun dan bergabung dengan para pengunjung kami langsung berjalan menuju pintu masuk. Gerbang pertama sudah ada orang yang teriak agar segera memakai gelang tiket yang sudah dimiliki, kami langsung menggunakan gelang dan menuju masuk ke gerbang berikutnya, di gerbang ini terdapat beberapa barisan yang dipisah antara pria dan wanita, pemeriksaan pertama adalah tiket setelah discan/sinar tiket yang berupa gelang itu dicore silang, selanjutnya pemeriksaan kedua adalah pemeriksaan tas, ternyata tidak boleh bawa makanan dan minuman ke dalam area JIS, tapi saya bisa menyelundukpan roti isi dan minuman mineral 🙂

Gelang tiket masuk

Setelah masuk kami makan dulu dong, udah laper soalnya, roti isi dan minuman langsung habis, kenyang menikmati makanan dan membuang bungkusnya, kami mencari toilet dan mushalla, toilet pertama yang kami temui antrean wanitanya panjang banget sampai pintu keluar hehehe, akhirnya mencari tempat lain, akhirnya ketemu mushalla dan toilet yang antriannya lebih nyaman (tidak sampai keluar), kami sholat dulu dan setelah sholat langsung menuju pintu tempat kami akan duduk

Oh ya dari tiba di depan JIS, sampai masuk ke dalam area JIS semua berlangsung tertib, tidak ada yang dorong mendorong, teriak-teriak tidak jela, gasrak gusruk.

Yang terlihat banyak anak muda menghadiri pesta rakyat ini, walau tidak sedikit yang sudah mempunyai rambut putih yang datang juga 🙂

Masuk ke pintu 142, tempat tiket platinum yang kami miliki, kami langsung tanya ke petugas dimana tempat duduk kami, petugas yang ada menunjukkan posisi tempat duduk kami dengan jelas, ini terbantu juga dengan adanya nomor pada lantai untuk menjelaskan baris, dan nomor pada kursi untuk tempat duduk kami. Saat mendapati tempat duduk sesuai nomor, sudah ada yang menempati, mereka bilang sudah bebas kok, tapi kami usir saja mereka dan kami duduk dengan nyaman.

Konser

Menurut Jadwal waktu pertunjukan pesta rakyat ini adalah dari jam 19.00 hingga 23.00, namun sejak jam 19.00 hanya tampilan iklan yang ada pada layar besar yang berada pada kiri dan kanan panggung, selama itu juga ruangan masih terang benderang

Sekitar jam 19.45 alunan musik Bohemian Rhapsody berkumandang, saya dan bersama penonton lainnya yang mengetahui lagu ini langsung bernyanyi bersama, saya tahu dulu Dewa 19 atau Ahmad Dhani-nya menyebut Queen sebagai salah satu kiblat lagu-lagunya. Setelah selesai ada pengumuman tentang tata-tertib selama acara berlangsung dan bagaimana cara keluar ketika acara selesai.

Sebelum mulai ada pengumuman meminta penonton untuk berdiri, ternyata untuk menyanyikan lagu Indonesia Raya

Menyanyikan Indonesia Raya

Setelah selesai langsung konser dimulai dengan penampilan Ello dan Virzha, additional singer dari Dewa 19, satu per satu lagu yang pernah hits langsung ikut dinyanyikan oleh kami dan penonton, namun ketika lagu baru dewa yang direkam di Amerika bersama para musisi AS sana, semuanya bengong2 aja hehehe.

Urutan lagu-lagu yang tampil saya lupa dan tidak merekamnya dan menikmati selama acara berlangsung, beberapa video yang saya rekam sepotong-potong

Oh ya bintang tamu yang sangat istimewa adalah Umi Elvi Sukaesih dan Andre Taulany

@orangjakarta_1

Om Andre menyanyikan lagunya waktu bersama stinky di konser dewa 19 Lagu yg terkenal tahun 97, jadi tahu kan umurnya yg nonton umur berapa? #dewa19 #pestarakyat #fyp #fypviral

♬ original sound – Toko orang Jakarta – Toko orang Jakarta

Sesuatu yang gak disangka ketika Andre Taulany menyanyikan lagu yang membawa dia dan groupnya ke dunia entertainment, rekaman ini salah satu yang paling menarik, terbukti saya ikut bernyanyi sampai selesai. Bisa terlihat yang ikut menyanyi adalah yang rambutnya sudah ada putih putih, yang muda-muda masih meraba lagu apa ini. Ini adalah lagu galau pada jamannya

Balik ke penampilan dari Dewa yang diseling oleh Mulan dan Lucky laki, lagu-lagu Dewa 19 memang sangat cocok ketika dimainkan oleh pemusik aslinya

Selama konser yang menggangu saya adalah

  • sorotan ke penonton yang terlalu banyak
  • Paling fatal adalah sorotan ke pemusik ketika mereka sedang menyanyi atau solo musik tidak ditampilkan dengan baik di layar besar, jadi feel menonton konser kurang greget karena kebanyakan nonton para penonton
  • kameramen/videografer dari masing-masing pemusik yang mengikuti mereka membuat ‘kotor’ panggung yang melihat langsung yang mengharapkan bisa menonton penampilan pujaan mereka dengan asik
  • Terakhir penutupan konser yang tanpa pamit ke penonton, mereka langsung sibuk foto-foto di panggung dan mengabaikan penonton yang melihat mereka foto-foto. Terus terang gw berharap mereka akan pamitan sambil mengucapkan terima kasih ke penonton, lalu lampu dinyalakan semuanya

Pulang

Setelah selesai,kami dengan tertib menuju pintu keluar, posisi dekat tangga sangat membantu mempercepat keluar dari dalam jis, menuju pintu keluar, di luar pun tidak terjadi keramaian yang padat, semua penonton berlaku tertib dan santai. Begitu keluar dari gerbang, sudah disambut oleh para penjual /pedagan asongan yang menawarkan minuman dan makanan. Oh ya karena selesai jam 12 malam, sudah pasti banyak yang merasa lapar dan haus, apalagi setelah teriak-terikan dan loncat-loncatan.

Jalanan sangat ramai sekali, terlihat bis dan mobil yang sedang antri untuk menjemput terhenti oleh ramainya penonton yang keluar bersamaan, sedangkan kami yang capai mencoba berjalan dulu sampai mendapatkan tempat yang agak lowong untuk memesan ojol untuk mengantari ke restoran M berwarna kuning jika dilihat lewat google maps berjarak 2,2 km dari JIS, setelah berjalan sekitar 500 m, akhirnya kami mencoba menawar ke ojol yang pertama kami temui, saya langsung sebut 25 ribu per orang, ojol pertama tidak mau, namun ojol yang kedua mau 50 ribu untuk 2 orang, BERTIGA dalam 1 motor, ya sudah langsung gass, pelan-pelan kami melewati para penonton hingga kami bisa sampai ke restoran tersebut

Naik motor bertiga sebagai pasagan suami isteri

Sampai di restoran, kami makan dulu dong, lapar soalnya, selesai makan ke parkiran dan kasih uang parkir lagi seperti yang saya janjikan ke tukang parkir tersebut

Sekian

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.