The Da Vinci Code dan sensor di Indonesia

Tadi malam baru nonton The Da Vinci Code, dan seperti yang di bilang sebelumnya tidak ada sensor dalam film ini, seperti yang terjadi di thailand n Philipina.

Tapi yang terjadi ternyata adalah tidak ditampilkannya beberapa teks terjemahan dari film ini, seperti tulisan endhoot, terutama bagian saat di cerita mengenai interpretasi lukisan Leonardo Da Vinci, The Last Supper. Banyak perkataan dari Leigh, Langdon dan neuveu yang tidak di terjemahkan sehingga untuk sebagian orang yang tidak mengerti bahasa inggris dan tidak terbiasa mendengar bahasa inggris akan terbengong2 bego dengan mulut menganga dan dahu yang di kenyitkan. Apalagi jika orang tersebut blom pernah membaca bukunya.

Duh emang LSF dan badan yang berkepentingan pikir orang Indonesia semakin tolol dari tahun ke tahun dan tidak bisa bahasa inggris??? Pikir dikit napa? jangan asal bos seneng masih di terjemahin untuk saat ini, udah bukan jamannya lagi asal bos senang di terapkan. Tegas dong, KALAU MAU SENSOR DAN TIDAK INGIN BEREDAR, LARANG DARI BUKU JANGAN DARI FILMNYA.

Oke sekarang tentang filmnya, terus terang interpretasi dari buku ke film sangat kurang baik, gw lebih merasa deg-degan waktu membaca bukunya bab per bab, tapi terus terang gw sangat suka dengan efek (ataukah sudah real? ) waktu mereka berada di bank dan mengambil barangnya, kunci yang di kombinasikan dengan angka merupakan salah satu teknologi yang menurut gw sangat canggih, lalu tangan robot yang mengambil dari tempat barang di simpan dan di antar langsung ke ruangan untuk di periksa oleh Langdon dan Neuveu.

Sekian

9 thoughts on “The Da Vinci Code dan sensor di Indonesia”

  1. rugi nonton pilem itu hiks… aku lom baca bukunya aja udah bisa bilang pilem itu sux… apalage yang udah nonton… hihihihihihi… ketipuh ama huru haranya…

    Reply
  2. Setuju…..Emang lebih asik baca bukunya. Lebih ada “feel-nya” gitu. But anyway, filmnya juga gak jelek2 amat. Tapi kalo yang udah pernah baca bukunya pasti ada kecenderungan untuk membandingkan dengan filmya which is something natural lah….

    Reply
  3. Duh emang LSF dan badan yang berkepentingan pikir orang Indonesia semakin tolol dari tahun ke tahun dan tidak bisa bahasa inggris???

    kan udah lo jawab sendiri:

    …sehingga untuk sebagian orang yang tidak mengerti bahasa inggris dan tidak terbiasa mendengar bahasa inggris akan terbengong2 bego dengan mulut menganga dan dahu yang di kenyitkan. Apalagi jika orang tersebut blom pernah membaca bukunya.

    *doh, kirain tadi salah masuk ke blognya didats*

    Reply
  4. [quote]Banyak perkataan dari Leigh, Langdon dan neuveu yang tidak di terjemahkan sehingga untuk sebagian orang yang tidak mengerti bahasa inggris dan tidak terbiasa mendengar bahasa inggris akan terbengong2 bego dengan mulut menganga dan dahu yang di kenyitkan. Apalagi jika orang tersebut blom pernah membaca bukunya.[/quote]

    kayanya gw nih.. =))
    sampe segitunya emang *maluw*

    Reply

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.