Semenjak akses internet di tempat gw kerja di putuskan, gw sedang berusaha mencari cara untuk akses internet lagi. Di seberang terdapat gedung yang merupakan salah satu gerbangnya bandwith Indonesia, tapi udah telepon kesana mereka gak bisa kasih solusi untuk masalah kita, mereka malah bilang “coba dulu deh”. Emang situ mo bayarin?.
Terdapat beberapa hotspot di ketinggian lebih dari 100m, tapi sinyalnya gak kuat dan rata2 itu adalah punya kantor dan selalu minta user n passwd jika pengen pake hotspot itu. Sinyal GPRS telkomsel juga kuat, dan gw sudah mencobanya dengan menggunakan koneksi ‘gigi biru’ dari hp ke komputer gw, tapi gw gak sanggup kalo harus pake itu, mahal banget bo…, 1 kb= Rp. 25 dan kemarin pake 1,2Mb udah memakai rp 31 ribu lebih, itu hanya bisa membuka gmail, yahoo dan beberapa website lain. Bisa bokek gw :(. Dial up bisa dipakai tapi kecepatan yang di dapat sangat pelan banget, gak sesuai dengan waktu menunggunya 🙂
Akibat dari tidak ada akses internet gw dan teman2 menjadi lebih rajin bekerja :), gw lebih rajin ngoprek dengan jaringan, bikin theme wordpress di localhost, rajin baca koran dan baca buku, dan tentunya main scrabble (yang kamusnya sudah ternoda dengan kata2 aneh) :).
Selain itu gw jadi lebih jarang browsing internet dan cek email, kalo emang udah ngebet terpaksa pulsa hp gw jadi korbannya tapi gak mau lama2 ah 😐
Menurut gw mereka harus menyediakan fasilitas internet atau membantu untuk menyediakan fasilitas ini, ini juga untuk kepentingan mereka juga kok.
Menurut gw ini adalah akibat dari birokrasi, selama ini koneksi internet dengan menggunakan akses ilegal(iya kita salah), ketika di ketahui, maka ip ip komputer di blog dan kita di tegur. Leader gw udah ngomong ama yg berkepentingan, tapi karena kita hanya kerja untuk mereka, kita tidak boleh punya akses internet, demi keamanan katanya. Kita juga mau pasang koneksi ADSL, tapi gw denger itu ilegal terhadap peraturan, antara lain demi keamanan, mau pasang antena wireless, sama juga dan itu pasti diluar. Sebenarnya ada gak sih antena yang lebih kecil dari yang di pasang sama adinoto itu? kalo ada pasti akan mudah di pindah2kan (sembunyikan 🙂 ) di sudut ruangan.
Atau another solution?